banner

Photobucket

01 Juni 2012

AATA sifat negatif yang berdampak positif

Anda pasti terkejut dan bertanya-tanya bila mendengar kata "sifat negatif yang berdampak positif". Negatif kok berdampak positif ?
Awalnya saya juga bertanya-tanya apakah benar suatu sifat negatif dapat berdampak positif ? Dan pertanyaan saya ini terjawab setelah saya membaca beberapa buku psikologi yang saya gunakan untuk membuat karya tulis dan dari pengalaman saya hidup dengan syndrome AATA. Mari kita simak bagaimana suatu sifat negatif dapat berdampak positif. Sifat negatif yang akan kita gunakan untuk sampel kali ini adalah sifat AATA. Sebelum beranjak lebih jauh lagi, bagi anda yang belum mengerti apa itu AATA, anda bisa memahaminya di artikel sebelumnya yang bisa anda lihat di link berikut ini : Apa itu AATA ?

Setelah kita semua memahami arti dan maksud AATA, marilah kita beranjak ke permasalahan inti, yaitu sifat AATA yang berdampak positif. AATA sering digunakan remaja masa kini untuk men-cap dirinya sendiri atau orang lain yang dianggap bersifat AATA. Kadang-kadang AATA juga bisa menjadi ejekan, peringatan ataupun bahan guyonan. Namun dalam keadaan tertentu, AATA sebagai ejekan bisa menjadi sebuah tekanan bagi si objek. Dalam keadaan yang sensitif misalnya, si objek kadang-kadang merasa tertekan bila dicap sebagai orang yang AATA, walaupun keadaannya memang seperti itu. Si objek pasti akan merasa kesal karena usaha, niat dan rencananya dianggap sebagai sampah saja. Pada keadaan ini si objek pasti berada di bawah tekanan / under pressure. 


Sebelum beranjak lebih jauh saya akan menyelipkan sedikit teori yang saya peroleh dari buku psikologi yang pernah saya baca.

"Tidak semua tekanan itu buruk. Kebanyakan orang membutuhkan sejumlah tekanan untuk merasa termotivasi. Siapa yang tidak mengatakan, "Saya bekerja dengan baik di bawah tekanan"?" (Braham, Barbara J. 1994. Managing Stress: Keep Calm Underfire)


Dari kutipan buku tersebut terdapat pernyataan yang sangat menjawab pertanyaan anda dan menjawab isi dari artikel ini. Sangat jelas dan semoga anda mengerti apa maksud dari kutipan tersebut. Tekanan membawa kita pada sebuah kebangkitan atau semangat baru untuk mencoba menjadi lebih baik lagi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jika dikaitkan dengan permasalahan utama yaitu AATA, AATA digambarkan sebagai tekanan yang dialami si objek, maka dampak yang akan terjadi terhadap si objek adalah si objek akan menemukan semangat baru, ide-ide baru beserta realisasinya dan tentunya tidak melakukan kesalahan yang sama karena objek termotivasi dengan tekanannya sebagai orang yang dicap AATA.


Cukup jelas menurut saya. Jadi kesimpulannya AATA sebagai suatu tekanan pada keadaan tertentu akan membawa diri kita untuk semakin maju dan malu terhadap diri kita sendiri atas sifat kita yang buruk dan semua itu memacu kita untuk lebih bersemangat, berusaha dan terus berjuang untuk lebih maju.


"Ini hidup baru, realita baru, dan melodi cinta yang baru" -WTDRM- WTDRM page


Marilah kita bentuk hidup yang baru dan kita tinggalkan kemalasan-kemalasan kita untuk hidup kita yang lebih baik.


Berikan hashtag #AATA di tweetmu jika kamu setuju dengan perlawanan sifat AATA yang ada dalam dirimu.

Terima kasih. Cheers. @tatanista

Tidak ada komentar: